
Tahukah Anda bahwa Sylvia Plath mampu mengubah perasaan menjadi ledakan dahsyat lewat kata-kata? Sylvia Plath (1932–1963) adalah seorang penyair dan penulis Amerika dari tahun 1950-an dan awal 1960-an. Hari ini kita akan fokus pada cara berani dan jujurnya dalam menulis tentang perasaan — dan mengapa hal itu masih penting.
Puisi-puisinya penuh dengan gambaran yang cerah dan tajam: lebah berdengung, bulan bersinar, dan toples-toples berisi rahasia. Ia menggunakan gambar-gambar kecil seperti ini untuk menggambarkan emosi yang besar—sedih, marah, dan berharap—agar pembaca dapat merasakannya dengan jelas. Koleksi puisinya yang terkenal, Ariel, memuat banyak puisi yang berani dan hidup ini. Ia juga menulis buku berjudul The Bell Jar tentang tumbuh dewasa dan merasa tersesat, dan banyak orang menemukan penghiburan dalam suaranya yang jujur.
Gaya Plath turut melahirkan apa yang disebut "puisi pengakuan", di mana para penulis berbicara lugas tentang kehidupan mereka sendiri. Kata-katanya menunjukkan kepada para penyair masa depan bahwa berani dan jujur dalam menulis itu wajar. Puisi-puisinya kemudian dihimpun dan memenangkan penghargaan penting, termasuk Penghargaan Pulitzer, dan sekolah serta pembaca masih mempelajari karyanya hingga kini. Singkatnya, Sylvia Plath mengubah cara orang menulis tentang perasaan. Ia mengajarkan kita bahwa kata-kata yang jujur bisa kuat, indah, dan bermanfaat — dan bahwa puisi dapat membuat hati kita merasa sedikit lebih tenang.